Kehidupan Masa Prasejarah di Indonesia


Penulis: Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, dan Tri Haryanto
Untuk: SMP Kelas 7 Pejaran Sejarah
Bab: Lingkungan Kehidupan Manusia

Praaksara atau prasejarah merupakan suatu kurun waktu yang
terpanjang dalam sejarah umat manusia, yaitu sejak hadirnya manusia di
bumi hingga ditemukannya pengetahuan tentang tulisan atau aksara yang
menandai era sejarah. Penelitian di bidang prasejarah berupaya menjelaskan
kehidupan manusia purba melalui peninggalan-peninggalan mereka.
Peninggalan tersebut meliputi sisa-sisa tulang belulang manusia maupun
benda-benda (artefak) yang pernah dibuat, dipakai, atau dibuang oleh
mereka. Benda-benda alam seperti tulang hewan (ekofak), cangkang kerang,
atau arang sisa pembakaran juga dipelajari untuk mengetahui bentuk
interaksi antara manusia purba dengan alam sekitarnya.

Periode pertama dalam masa prasejarah adalah saat mereka
baru bisa mengumpulkan makanan. Disebut demikian, karena
manusia pada masa itu (sekitar satu juta tahun yang lampau) belum
tinggal menetap masih mengembara dari satu tempat ke tempat
lain tanpa tujuan. Dalam pengembaraan dari satu wilayah ke
wilayah lain itu mereka berburu dan mengumpulkan makanan yang
disediakan alam untuk memenuhi kebutuhannya, seperti
mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian. Peralatan yang
digunakan adalah peralatan dari batu yang disebut kapak genggam.

Periode berikutnya adalah mengumpulkan makanan tingkat
lanjut yang dimulai pada akhir zaman es sekitar 10.000 tahun yang
lampau. Dari masa ini ditemukan berbagai artefak dari
permukiman-permukiman yang berdiri di sepanjang pantai kuno
di Selat Malaka dan gua-gua yang tersebar di Sumatra, Jawa,
Sulawesi, Flores, dan Timor. Penduduk di permukimanpermukiman
tepi pantai makan dan membuang cangkang kerang
di dekat tempat tinggalnya hingga membukit. Bukit kerang yang
memfosil inilah yang disebut kyokkenmodinger atau ’sampah
dapur’. Peralatan sehari-hari yang digunakan adalah yang disebut
”kapak sumatra” atau sumatralith.

Mulai 1500 SM di Indonesia berlangsung masa bercocok tanam.
Sebagian besar manusia yang hidup pada masa ini ras Paleo-Mongoloid
atau Mongoloid. Mereka tinggal menetap di sebuah perkampungan dengan
cara hidup bertani (bercocok tanam). Indonesia mengenal dua jenis peralatan
neolitik, yaitu beliung yang persebarannya di bagian barat kepulauan dan
kapak lonjong di bagian timur.

Selanjutnya masa perundagian di Indonesia dimulai beberapa abad
sebelum Masehi. Manusia memiliki kepandaian dalam hal melebur perunggu
dan juga dapat membuat benda-benda dari besi. Teknik yang dikenal di
Indonesia ini berasal dari budaya Dong Son di Tonkin (Vietnam). Kapakkapak
perunggu yang dibuat di Indonesia terdiri atas berbagai bentuk dan
ukuran. Beberapa bentuk yang menarik adalah kapak ‘candrasa’ yang
ditemukan di Jawa, dan kapak-kapak upacara lain dari Pulau Bali dan Roti.
Artefak yang paling menarik dari masa ini adalah genderang perunggu yang
amat besar, disebut ”nekara”. Akan tetapi, ada genderang moko yang
bentuknya tinggi dan ramping yang tentunya dibuat di Indonesia karena
ada sisa-sisa cetakan perunggu yang telah ditemukan di Bali. Nekara-nekara
ini digunakan sebagai genderang perang dan keperluan upacara keagamaan.

Prasejarah bisa diartikan sebagai bagian ilmu sejarah tentang zaman
ketika manusia hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan.
Yang menjadi objek dari ilmu ini adalah beragam bentuk peninggalan yang
diduga pernah dipakai oleh manusia pada masa itu. Permasalahannya,
mengapa tulisan dijadikan pembatas dari sebuah zaman? Pembelajaran
berikut akan mencoba mendeskripsikannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Sumber Pelajaran SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK